Awal
cerita kenapa Saya Novena
Saya
adalah nasrani yang cukup ta'at, setiap malam Keluarga saya selalu berdoa Doa
Rosario, saya juga berperilaku baik, nurut sama Orang-tua walau kadang-kadang
saja cuek, saya selalu tersenyum, tapi saya jarang mengikuti misa dulu. Dulu,
kalau hari raya seperti Natal, Tahun baru, Paskah dan hari besar lainnya atau
hari minggu yang ada Papa, *nanti diajak missa bareng*, baru saya ke Gereja.
Kalau dulunya lagi, waktu saya masih pacaran sama pacar saya yang pramuka itu
(curhat ☺), saya aktif banget ke Gereja setiap minggu tapi setelah putus, saya
absen lagi sampai… Saya mengikuti program beasiswa ke Amerika, kalau nggak
salah.
Nah,
waktu masih SMA, sudah hampir lulus sih, saya mengikuti beasiswa UWC (United
World College) dan USTL (United State Timor-Leste Scholarship), dua-duanya
sampai ke tahap interview tapi pada akhirnya, nggak lulus *☹uhuhum*
Tapi
masih santai sih, setelah lulus SMA, pada tahun 2016, saya mengikuti program
beasiswa lain lagi, seperti di bawah ini:
1.
Chinese Government
Scholarship Program (nggak lulus seleksi dokumen)
2.
Jasmine Jiansu Scholarship
Program (lulus pastial scholarship jadi saya tolak)
3.
USTL lagi (interview lagi,
nggak lulus lagi ☹ )
Jadi
saya mikir nih, koq lulusnya cuma sampai interview mulu, apa saya kurang
latihan untuk interview *memang sih*, apa karna saya jarang pergi ke misa, apa
saya jahat sama orang, hehehe. Lalu, saya bilang ke diri sendiri, kali ini,
saya nggak boleh jalan sendiri, Tuhan akan menuntun jalan saya.
Dengar-dengar
sih, novena sangat membantu saat kita butuh, jadi saya search di Google dan
ketemu lah NOVENA TIGA SALAM MARIA, yang akan menjadi novena saya kedepannya,
setelah saya baca do'anya dan cara berdoa novena ini, saya search lagi
kesaksian sahabat-sahabat kita yang telah diberkati melalui Doa Novena Tiga
Salam Maria ini.
Pada
tahun 2017, saya mengikuti lagi program beasiswa, tapi kali ini, saya rajin ke
gereja dan mulai berdoa Novena Tiga Salam Maria selama sembilan hari
berturut-turut.
1.
Chinese Government
Scholarship Program (lulus interview doang)
2.
Jasmine Jiansu
Scholarship Program (kali ini, saya yang ditolak)
3.
Prague University
Scholarship (partial)
Saya
nggak sedih-sedih banget kayak tahun kemarin, walau novena saya belum terjawab,
saya yakinnn sekali, Tuhan menyapkan jalan yang sangat indah buat saya, dan
semua yang sudah saya lalui, untuk mempersiapkan saya munuju jalan yang
disiapkanNya untuk saya.
Terkabulnya
Novena Saya
Memang
sudah dari awal tahun 2017, yang ada di benak saya hanyalah beasiswa Korea
Selatan atau Korean Government Scholarship Program, yang perna di tahun 2016,
saya nggak minat itu, karna dulu-dulu itu, yang saya kejar itu, hanya beasiswa
kedokteran sedangkan Korea tidak memberikan beasiswa ini.
Padahal,
Korea Selatan itu adalah negara yang saya idolakan, saya itu Kpoper (fansnya
Super Junior saja sih, ELF sejati), K-Drama Fever dan bahkan kebawah ke
kehidupan saya, saya suka bicara bahasa Korea sama teman saya, yg satu atau dua
kata gitu, ke teman saya yang ngerti dan juga yang nggak ngerti.
Pada
awal bulan September, beasiswa ini pun diumumkan ke publik melalui
Kedutaan Besar Korea Selatan, saya pun langsung apply kan, karna ini yang sudah
saya tunggu-tunggu dari awal tahun, tidak lupa saya memulai novena saya lagi
untuk meminta pertolongan Bunda Maria, supaya saya lulus kali ini.
Saya
menggisi formulirnya dan mengurus semua dokumen yang diperlukan, semuanya
terasa begitu mudah bagi saya *kan sudah berpengalaman*, sebelum saya submit ke
Kedutaan Besar, saya novena dan minta dilulusin interview, bahkan saya sudah
mempersiapkan semuanya untuk interview *percaya diri banget bakal lulus ke
interview ☺*
Puji
Tuhan, setelah deadline, seminggu kemudian, saya ditelfon dan diminta menyapkan
diri untuk interview pada hari senin, 23-10-2017 *kaget, karna pas ditelfon,
saya sedang belajar untuk ujian semester pada tanggal yang sama*, cuman tinggal
4-5 hari sebelum hari senin, jadi saya belajar dua-duanya *interview is
priority, hehehe*
Tapi,
saya sakit radang tenggorokan beberapa hari sebelum hari senin, dan itu
menganggu sekali, tenggorokan saya sakit, kering dan suara saya jadi beda,
senin pagi, saya masih harus ikut ujian dan siangnya saya harus interview. Saya
pergi ke Kedutaan Besar sangat cepat melebihi tiga orang yang harus interview
sebelum saya *terakhir interview*, jadi punya waktu cukup untuk siap-siap. Saya
berdoa kepada Bunda Maria didalam hati saya dan sebelum dipangil interview,
saya melakukan tanda salib, intinya, "Tuhan, semoga interview saya
berjalan lancar".
Ajaibnya,
pas saya interview, tenggorokan saya baik-baik saya, nggak tau juga, apa itu
mukjizat atau karna hal lain. Walaupun setelah interview dan pulang, saya
langsung parah tenggorokannya dan saya langsung berobat ke dokter. *Apa yang
terjadi saat saya interview, hanya Tuhan yang tau* Tapi, saya takut-takut bakal
lolos nggak ya.
Besoknya,
saya ditelfon dan diberi tahu kalau saya sudah lulus tahap embassy. Jadi saya
sudah harus melakukan tes kesehatan dan menyerahkannya ke Kedutaan pada hari
yang…sudah saya lupa. Semuanya berjalan lancar sampai dokumen saya dikirim ke
Seoul dan pada 17 November, di website resmi mereka, saya sudah lulus tahap
NIIED (National Institute for International Education) *pemberi beasiswa*
Akhirnya Novena saya yang minta dilulusin NIIED terkabul juga. Saya tinggal
menunggu lulus di universitas yang mana *dari tiga universitas yang saya pilih*,
tidak lama kemudian, universitas di Seoul telfon saya dan saya diminta
menyapkan diri untuk interview besoknya.
Ada
cerita yang menarik saat mau ditelfon langsung dari Seoul.
-- Saya
pergi menonton bioskop sama adik-adik saya, karna adik saya yang keempat ulang
tahun, buat ngerayain, jadi dari pagi itu, kita sudah main di Plaza dan nunggu
adik saya yg ulang tahun pulang dari sekolah. Jadi karna nunggu lama bgt, saya
main-main telfon gitu dan telfon saya sampai lowbat, tinggal 5%, setelah jam 1
gitu, kita nonton Justice League dan saya lihat bat saya tinggal 2%, untungnya
nggak mati-mati sampai pulang dan dicharge, *biasanya 5% atau 10% itu udah
nggak bisa dinyalaiin telfonnya*. Lima menit gitu setelah saya charge, saya
ditelfon oleh Sookmyung Women's University di Seoul. Nggak tau kenapa, aku
terlalu beruntung atau emang Tuhan yang menolong saya. --
Besoknya,
interview saya dengan Sookmyung Women's University berjalan sangat lancar dan
saya lulus di universitas ini. Pada tangal 5 Januari 2018, hasil akhirnya
keluar dan saya sebagai salah satu dari 118 pelajar dari 64 negara di seluruh
penjuru dunia yang lulus KGSP 2018 ini. Saya langsung memuji Bunda Maria dan
saya sangat bersyukur atas kepercayaan ini. Pagi ini, saya pergi ke kapel dan
mengikuti misa dan saya juga meminta misa kepada Bunda Maria atas berkah yang
saya dapat.
Dari awal
saya haunt scholarship itu, saya nggak perna kepikiran untuk lolos beasiswa
Korea Selatan tapi ternyata beasiswa Korea Selatanlah yang datang pada saya.
Saya menyadari, inilah jawaban dari semua doa saya dan keluarga saya. Apa yang
Tuhan siapkan untuk saya, adalah hadia yang sangat indah dan sulit saya
ungkapkan melalui kata-kata dan tulisan. Cinta dan Kasih Tuhan itu tak
berujung, kadang kita lupa akanNya, sebagai manusia biasa, tapi Tuhan tidak
berhenti mengasihi kita.
"Mintalah,
dan hal itu akan diberikan kepadamu. Carilah, dan kamu akan mendapat. Ketuklah,
dan hal itu akan dibukakan bagimu. " Matius 7:7
Jika
teman-teman semua butuh Tuhan atau sedang berada dalam kekusahan/masalah,
berdoalah Novena Tiga Salam Maria dengan penuh penghayatan, maka lihatlah
Kuasanya atas diri kita.
Doa Novena Tiga Salam Maria, bisa ditemukan di web di bawa ini:
Tuhan
memberkati kita semua